Forum PTN-BH: Diharapkan PTN-BH Bersinergi Menghadapi Persaingan Global

Para rektor PTN-BH menandatangani nota kesepahaman untuk berinergi dalam menghadapi persaingan global dengan masuknya Perguruan Tinggi Asing (PTA) di Indonesia pada forum PTN-BH Indonesia di Kampus ITS, Rabu (4/4/2018) .

Surabaya – Saat ini pendidikan tinggi Indonesia sudah memasuki era persaingan global. Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan Perguruan Tinggi Asing (PTA) yang akan masuk di Indonesia. Tantangan ini menjadi perhatian penting bagi seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PN BH) di Indonesia untuk senantiasa meningkatkan kualitasnya. Berangkat dari permasalahan ini diselenggrakanlah Forum PTN-BH Seluruh Indonesia di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada Rabu-Kamis 4-5 April 2018. Forum ini dihadiri oleh para rektor, anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik dan Dewan Guru Besar dari 11 PTN-BH di Indonesia.

Dalam Forum Pertemuan PTN-BH seluruh Indonesia Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan PTN BH agar bisa bersinergi  untuk mampu bersaing di kelas dunia. “Reputasi PTN-BH harus ditingkatkan terus agar mampu bersaing di kelas dunia. Maka dari itu, berbagai regulasi harus kita perbaiki,” kata Nasir di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Rabu (04/04/2018).

Adapun regulasi dimaksud Nasir terkait dengan urusan akademik meliputi usulan program studi baru tidak lagi terikat nomenklatur, hal ini dimaksudkan untuk merespon Revolusi Industri 4.0. Sementara itu Kemenristekdikti juga telah melakukan perbaikan regulasi dalam hal pengajuan guru bsar, tunjangan profesi dosen dan profesor, sistem pembelajaran daring dan berbagai kebijakan lainnya.

Sementara non akademik meliputi urusan manajemen maupun tata kelola keuangan yang dibicarakan pada forum ini dengan melibatkan Kementrian Keuangan dan Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Sesi FGD MWA dipimpin oleh Muhamad Nuh (Ketua MWA ITS) membahas otonomi PTN-BH di ITS, Kamis (5/4/2018).

Dengan dibukanya izin Perguruan Tinggi Asing (PTA) untuk beroperasi di Indonesia, Nasir mengingatkan agar PTN-BH siap berkompetisi dengan mereka. “Kalau tidak menata diri dengan baik, efisiensi tidak bisa dilakukan, dan kualitas tidak ditingkatkan, maka tidak akan mampu bersaing. Jangan sampai terjadi pemborosan dan dosen tidak meningkatkan kualitasnya. Semuanya harus ditingkatkan,” tegas Nasir.

Ini merupakan kali pertama forum PTN-BH digelar. Tujuan utama forum ini adalah untuk mencapai otonomi PTN-BH untuk meningkatkan kualitas sekaligus mengangkaat peringkat PTN Indonesia dalam taraf internasional.

Sementara itu, Rektor ITS Joni Hermana dalam jumpa pers di ITS, Selasa (3/4/2018) mengatakan bahwa saat ini 11 PTN-BH menyatakan siap menata langkah strtegis untuk bersanding, bukan bertanding. “Kita akan melayani dan membantu mahasiswa untuk bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki PTA tersebut melalui kerjasama yang kita jalin nantinya,” ujarnya.

Joni mengungkapkan langkah-langkah strategis yang disiapkan antara lain adalah penjaminan mutu akademik PTN-BH dalam rangka mendukung program pemerintah dan pembangunan nasional dan menghadapi persaingan global, dan pemetaan serta pemenuhan Sumber Daya Manusia PTN-BH dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tinggi.

(Artikel Kurasi Oleh: Ismail Yusuf)

Leave a Reply

Your email address will not be published.